Salindia di atas disampaikan pada acara “MATHEKSENA 2023” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Tadris Matematika IAIN Ponorogo pada hari Sabtu tanggal 2 September 2023.
Excel Mania
Menghitung Selisih Hari, Bulan, dan Tahun Menggunakan Excel
Excel Mania | 17 September 2018. Microsoft Excel memiliki beragam fungsi yang terkadang kita saja yang tidak tahu cara menggunakannya. Termasuk halnya dengan fungsi untuk mencari selisih tanggal, bulan, atau tahun. Misalkan, suatu ketika ada data mahasiswa masuk per tanggal 1 September 2014, kemudian yang bersangkutan lulus pada tanggal 12 Oktober 2018, terkadang kita dibuat pusing jika harus mencari manual. Kalau yang dicari hanya satu dua orang saja tidak ada masalah. Tetapi jika yang dicari lebih dari sepuluh, seratus, atau bahkan seribu, tentu akan menjadi sebuah masalah. Berdasarkan hasil googling, ketemu rumus “DATEDIF” yang bisa digunakan untuk mencari selisih tanggal, bulan atau hari.
Gambar di atas adalah penggunaan fungsi datedif, lengkap dengan contoh-contohnya. Langkah pertama adalah ketikkan =DATEDIF(Alamat Sel Tanggal Awal; Alamat Sel Tanggal Awal; “KODE”). KODE disini diisi sesuai kebutuhan, D (Day) digunakan untuk mencari selisih tanggal, M (Month) digunakan untuk mencari selisih bulan, dan Y (Year) digunakan untuk mencari selisih tahun. Bahkan, keduanya bisa digabung untuk mencari selisih dalam …. tahun …. bulan dan ….hari. Apabila pembaca masih kesulitan, silahkan unduh file contonya di sini.
Referensi:
Tips dan Trik
Proofing Tools: Solusi Antisipasi Salah Ketik
Aduuuh. Salaah ketikk. Ketidaktelitian kita terkadang mengakibatkan salah ketik. Tidak sedikit pengguna Microsoft Word abai terhadap kesalahan pengetikan. Padahal, Microsoft Word telah dilengkapi dengan fasilitas untuk mencek kesalahan pengetikan. Proofing namanya. Tandanya, muncul garis merah dan biru di bawah tulisan kita. Itu bukan variasi. Itu juga bukan kebetulan. Garis merah menunjukkan bahwa kata yang kita ketik adalah salah. Atau belum terdeteksi sebagai sebuah kata yang baku. Sementara garis biru mengingatkan kita, karena terlalu banyak memberikan spasi. Mestinya, spasi antar kata hanya satu spasi saja. Nah, jika kita memberikan lebih dari satu spasi, maka akan muncul garis biru di bawahnya.
Berikut adalah tutorial bagaimana penggunaan Proofing untuk menghindari kesalahan pengetikan.
- Silakan unduh terlebih dahulu file kata baku di sini. Ini adalah senarai kata baku yang untuk sementara berhasil kami dapatkan. Jika ada pembaca yang memiliki dan hendak berbagi file lain yang lebih update akan diterima dengan senang hati.
- Atur language preferences pada pojok kanan bawah layar Anda dengan memilih bahasa “English (United States)”. Jangan yang lain.
- Buka dan atur pada Microsoft Word Anda
- Klik File/Home/Botton Office, lalu Klik Options.
- Klik Proofing, lalu Klik Custom Dictionaries.
- Salin (Copy) alamat File Path pada Dictionary List
(C:\Users\EDI IRAWAN\AppData\Roaming\Microsoft\UProof) - Buka folder, lalu tempel (paste) pada kolom di sebelah kanan logo komputer, lalu Enter.
- Setelah muncul kotak dialog di bawah ini, lalu buka file notepad dengan nama “CUSTOM”
- Ganti isi Notepad “Custom” tersebut dengan menyalin (copy–paste) senarai kosa kata bahasa Indonesia yang ada pada notepad hasil unduhan pada laman ini.
- Klik File lalu pilih Save
- Pastikan dictionary language nya menggunakan “English (United States)” sebagaimana yang ada pada language preferences.
- Klik OK.
Sederhana kan, mulai sekarang, jika Anda salah ketik, akan diingatkan oleh Microsoft Word. Jika masih menjumpai ada kata baku tetapi ada garis bawah merah, maka silakan klik kanan dan tambahkan ke kamus (add to dictionary). Selamat mencoba.
Pembelajaran Inovatif
Google Classroom: Mudah, Praktis, dan Gratis
Nawariide News | Ponorogo, 8 Agustus 2019. Pagi itu, suasana ruang rapat FATIK IAIN Ponorogo terlihat sangat santai tapi serius. Sekira 25 orang Dosen FATIK antusias mengikuti diskusi. Diskusi rutin mingguan pada saat itu membahas sebuah aplikasi sederhana dari Google yang bernama Classroom. Meskipun sederhana, aplikasi tersebut dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran Daring (dalam jaringan). Sebuah pembelajaran yang menjadi song of the day. Pembelajaran yang memanfaatkan pesatnya perkembangan teknologi informasi, khususnya Internet. Pembelajaran kekinian yang diyakini paling relevan untuk saat ini.
Kesederhanaan Google Classroom justru menjadi kelebihannya. Mulai dari pembuatan akun yang sangat mudah, baik untuk pengajar (dosen/guru/tutor) maupun untuk pembelajar (mahasiswa/siswa). Cukup dengan memasukkan alamat email, akun langsung jadi. Profil user pada Classroom langsung tersingkronisasi dengan profil email kita. Satu akun bisa multi fungsi. Di satu sisi sebagai pembelajar dan di sisi lain sebagai pengajar. Bahkan untuk jumlah kelas yang banyak, dalam satu akun.
Apa saja yang bisa dilakukan di Google Classroom?
Dengan Classroom, pengajar dapat membuat kelas, mendistribusikan tugas, memberi nilai, mengirim masukan, dan melihat semuanya di satu tempat. Classroom membantu pengajar dan pembelajar mengorganisir tugas, meningkatkan kolaborasi, dan menumbuhkan komunikasi yang lebih baik. Pengajar juga dapat melacak progres siswa untuk mengetahui di mana dan kapan harus memberikan masukan tambahan.
Lantas apa saja kelebihan Google Classroom?
Pertama, akun Google Classroom dapat dibuat dengan singkat, mudah, gratis. Syaratnya, user harus punya email dari Google (Gmail). Kalau pun belum punya, bisa buat email dari Gmail dulu dengan sangat mudah juga.
Kedua, pemberian materi kuliah dengan cepat. Melalui menu Tugas Kelas atau Classwork, Pengajar dapat mengubggaj seluruh bahan ajar. Bahkan pengajar kelas paralel dapat merasakan efisiensi dengan Google Classroom, karena dapat mengunggah materi sekali untuk beberapa kelas sekaligus.
Ketiga, notifikasi secara real time. Kelebihan Google Classroom lainnya adalah fasilitas notifikasi melalui email secara real time. Misalnya seorang Dosen memberikan materi kuliah, tugas, dan kuis, maka seluruh siswa akan mendapatkan pemberitahuan saat itu juga melalui email. Demikian halnya dengan apabila siswa sudah mengirimkan tugas, saat itu juga Pengajar mendapatkan pemberitahuan bahwa mahasiswa nya sudah menyerahkan tugas.
Keempat, pemberian dan penyelesaian tugas, kuis, dan soal ujian dengan cepat, praktis, hemat. Karenanya, pemberian tugas, pelaksanaan kuis bahkan ujian dapat dilakukan secara paper less sehingga lebih efisien. Demikian halnya dengan para pembelajar, tidak perlu cetak tugas, pengumpulan tugas dapat dilakukan di mana saja, tidak harus menemui pengajarnya.
Kelima, fasilitas skoring yang mudah dan praktis. Google Classroom juga dilengkapi dengan fasilitas pemberian skor terhadap kuis atau tugas. Bahkan untuk soal pilihan ganda, dengan memanfaatkan Google Formulir yang juga terintegrasi pada Google Classroom, langsung memberikan koreksi dan update skor secara otomatis pula. Baik informasi skor kepada pengajar maupun kepada pembelajar. Google Classroom juga memanjakan pra pengajar, karena daftar nilai masing-masing siswa sudah tertata dan tersimpan otomatis.
Keenam, memungkinkan adanya diskusi secara online. Karenanya, kegiatan diskusi tidak harus selalu di kelas. Pembelajaran menggunakan bantuan Google Classroom memungkinkan pemberian tugas diskusi tanpa harus saling bertemu. Baik diskusi klasikal maupun kelompok.
Ketujuh, Google Classroom terintegrasi dengan berbagai aplikasi penunjang lainnya seperti Google Drive untuk penyimpanan file, Google Formulir Untuk angket, kuis, dan ujian, YouTube, dan lain-lain. Hal ini akan memudahkan para Pengajar.
Kedelapan, adanya fasilitas kalender. Fasilitas ini dapat digunakan untuk melihat daftar tugas, kuis, dan nilai menurut waktunya.
Setelah menyimak berbagai kelebihan di atas, silakan menentukan pilihan dalam menggunakan LMS (Learning Managemen System). Jika tertarik menggunakan Google Classroom, langsung klik di sini.
Tutorial Google Classroom Bagi Guru/Dosen
Tutorial Google Classroom Bagi Siswa/Mahasiswa
Pembelajaran Inovatif Tips dan Trik
Pemanfaatan Google Classroom untuk Pembelajaran Daring
Di era pandemi Covid-19 ini telah diputuskan bahwa pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Pembelajaran daring perlu dikelola dan di manajemen dengan baik. Salah satu manajemen pembelajaran daring yang praktis dan mudah digunakan untuk adalah Google Classroom.
Bagi para pengunjung budiman yang penasaran dan dengan pemanfaatan Google Classroom untuk pembelajaran, silakan simak dan unduh pedoman di bawah ini:
Simak juga prosedur mengubah file CSV menjadi Excel di bawah ini.
Statistika Tips dan Trik
Tutorial Uji Normalitas
Simak video tutorial uji normalitas menggunakan Minitab dan SPSS berikut.
Uji Normalitas Menggunakan Minitab
Uji Normalitas Menggunakan SPSS
Tips dan Trik
Solusi Praktis Instalasi Software Error Side by Side
Pernahkah para sahabat mengalami kegagalan install software? Suatu ketika disaat mengajar Statistika, beberapa mahasiswa gagal install minitab dan SPSS, muncul peringatan “The application has failed to start because the side by side configuration is incorrect. Please see the application event log or use the command line sxstrace.exe tool for more detail.”
Setelah browsing menemukan banyak yang memberikan solusi dengan unduh dan install software tertentu. Namun setelah melalui perjalanan panjang, sepanjang jalan kenangan kira-kira, hehehe, ketemu solusi praktis tanpa unduh dan install software tertentu.
Solusinya sebagai berikut. Pertama silakan buka menu command prompt terlebih dahulu, dengan menekan tombol windows dan R secara bersamaan. Kemudian ketik “sfc” lalu tekan tombol enter dan tunggu sampai proses selesai. Selanjutnya silakan restart komputer atau laptop Anda. Coba buka kembali aplikasi yang sebelumnya Error Side by Side. Sudah bisa kan? Selamat mencoba…
Pembelajaran Inovatif Tips dan Trik
Buat Soal Ujian Online Berbatas Waktu Dengan Google Form
Nawari Ide News | Ponorogo, 26 Agustus 2019. Beberapa hari yang lalu, saya penasaran dengan bagaimana membuat soal ujian online yang mudah dan praktis bagi orang awam. Sebagai penggiat pendidikan yang tidak berlatar belakang pendidikan IT bagus (seperti saya), bisa memanfaatkan sebuah aplikasi yang gratis, mudah, dan praktis, yaitu google formulir. Google formulir merupakan salah satu aplikasi online produk dari Google, yang bisa digunakan untuk membuat formulir, kuis, dan juga soal ujian. Namun, kelemahannya, pada Google Formulir tidak ada pembatasan waktu. Sehingga saya harus berfikir ulang, agar soal ujian bisa lebih aman dan ada batasan waktu yang jelas. Setelah melalui perenungan panjang, browsing panjang, dan praktik panjang, sekitar dua hari saja sih sebenarnya, alhamdulillah menemukan solusinya. Solusinya adalah dengan menggunakan pengaya (add-on) Timify.me. Sebuah pengaya tambahan untuk mengatur waktu penyelesaian kuis atau ujian menggunakan Google Formulir. Secara ringkas, berikut adalah tahapan membuat soal kuis atau ujian berbatas waktu menggunakan Google Formulir dan Timify.me.
Pertama kali silakan Anda login pada google formulir menggunakan email (gmail) Anda. Selanjutnya silakan pilih tambahkan formulir baru. Lalu silakan ketik judul dan deskripsi soal kuis atau ujian yang akan kita susun. Masukkan naskah soal satu per satu, beserta jawabannya (untuk soal pilihan ganda), sekaligus kunci jawaban dan skor jika jawaban tersebut benar. Setelah seluruh naskah soal selesai dientry, tahapan selanjutnya adalah saatnya setting waktu pelaksanaan ujian. Caranya adalah, silakan ditambahkan Add-On bernama Timify.me. Sebuah aplikasi pembatas waktu pada Google Formulir yang bersifat free. Selanjutnya, silakan login pada https://timify.me/ menggunakan email yang sama dengan email Google Formulir Anda. Kemudian, silakan aktifkan timify pada Add-On di Google Formulir lalu klik “Configure”.
Langkah selanjutnya adalah buka laman timify.me, lalu Klik “Create” untuk membuat link masing-masing user atau peserta ujian. Silakan masukkan email masing-masing user dan batas waktu pengerjaan (dalam menit), lalu Klik “Create”. Maka Anda akan diberikan tautan sebanyak user atau email yang Anda masukkan, dan soal sudah dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia. Anda dapat mengunduh seluruh alamat tautan dalam bentuk CSV. File tersebut dapat dengan mudah Anda buka di Excel. Jika kesulitan, tunggu postingan selanjutnya pada laman ini. Anda juga dapat mengirimkan tautan pada email peserta ujian masing-masing dalam sekejap. Setiap user/peserta ujian membuka formulir, maka pada bagian atas halaman formulir, akan ada waktu yang berjalan mundur. Mudah bukan?
Selamat mencoba…
Excel Mania TIK Tips dan Trik
Tips Excel: Solusi Fungsi IF Berulang Lebih dari 8 Kali
Excel Mania | 17 September 2018. Suatu ketika, saya dipusingkan dengan rumus if yang bertingkat untuk menentukan nilai mahasiswa, masuk pada kategori A+, A, A-, dan seterusnya. Pasalnya, Excel hanya bisa menerima fungsi if sampai delapan kali saja. Sehingga untuk menentukan nilai dengan 15 tingkat akan tidak diproses oleh Excel.
Misalkan menggunakan fungsi IF, untuk menentukan nilai akhir dengan 15 stratifikasi di atas akan yang sangat panjang. “=IF(M14=”A+”,4, IF(M14=”A”,3.75, IF(M14=”A-“,3.5, IF(M14=”B+”,3.25, IF(M14=”B”,3, IF(M14=”B-“,2.75, IF(M14=”C+”,2.5, IF(M14=”C”,2.25, IF(M14=”C-“,2, IF(M14=”D+”,1.75, IF(M14=”D”,1.5, IF(M14=”D-“,1.25, IF(M14=”E+”,1, IF(M14=”E”,0.75, IF(M14=”E-“,0.5, IF(M14=”T”,0,””))))))))))))))))”, dan hasilnya tentu error.
Solusinya adalah, gunakan fungsi VLOOKUP. Prosedurnya adalah sebagai berikut.
Pertama, siapkan tabel referensi terlebih dahulu, urutkan dari nilai yang terendah sebagaimana contoh berikut.
Kedua, gunakan fungsi VLOOKUP dengan Approximate Match (TRUE). Ketikkan =VLOOKUP(Alamat Sel Yang Akan Dikonversi; Alamat Tabel Referensi;Urutan Data Pada Tabel Referensi;TRUE). Berikut adalah contoh hasil pemanfaatan VLOOKUP Approximate Match untuk menggantikan fungsi IF yang banyak.
Ketiga, tambahkan STRING ($) pada alamat tabel referensi, agar fungsi bisa langsung di drag hingga data terakhir. Sehingga konversi nilai akan berjalan dengan sekejap saja.
File contoh pemanfaatan VLOOKUP Approximate Match untuk konversi nilai dapat diunduh di sini.