Nawari Ide News | Kamis, 10 Oktober 2019, Madrasah Aliyah (MA) Al-Ishlah Bungkal Ponorogo Jawa Timur, bersiap menyambut era revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Kegiatan diawali dengan seminar tentang era disrupsi teknologi ini. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pengajaran kekinian, berbasis online.
Kegiatan yang berlangsung di Laboratorium Komputer ini diikuti oleh para Bapak Ibu guru MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo. Bapak Drs. Qomari, Kepala MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Terlebih di era globalisasi ini guru perlu mengikuti perkembangan zaman. Muaranya, mampu meningkatkan prestasi para siswa MA Al-Ishlah Bungkal.
Edi Irawan, bertindak selaku narasumber, menyampaikan kondisi baru wajah dunia saat ini. Terjadi perubahan yang signifikan, dimana pada era revolusi industri 1.0 ditandai dengan adanya penemuan mesin uap, revolusi industri 2.0 ditandai dengan ditemukannya listrik, selanjutnya revolusi industri 3.0 ditandai dengan ditemukannya komputer dan internet. Selanjutnya, era baru yang dikenal dengan revolusi industri 4.0, ditandai dengan pemanfaatan artificial intelligence (AI), robotics, the internet of things (IoT), autonomous vehicles, 3D printing, nanotechnology, biotechnology, material science, energy storage dan quantum computing.
Berkelindan dengan hal tersebut, pada tahun 2019, pemerintah Jepang telah mempublikasikan visinya dengan konsep society 5.0. Tahapan era peradaban ini di mulai dari society 1.0 yang ditandai dengan kehidupan berburu, society 2.0 ditandai dengan tahapan manusia mulai bercocok tanam, society 3.0 ditandai dengan adanya industrialisasi, dan society 4.0 ditandai dengan perkembangan dunia teknologi informasi yang massif. Society 5.0 merupakan misi masa depan di mana peradaban manusia didukung dengan artificial intelligence (AI), robotics, the internet of things (IoT) dan big data.
Revolusi industri 4.0 dan society 5.0 ini perlahan tapi pasti akan memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia pendidikan. Termasuk dunia pendidikan di Indonesia. Karenanya, Edi menyampaikan bahwa MA Al-Ishlah Bungkal perlu mulai menyiapkan sejak dini para siswanya mengenal teknologi informasi dengan baik. Salah satunya, para Bapak dan Ibu guru melakukan pembelajaran kekinian. Pembelajaran yang mengombinasikan pembelajaran online (daring) dan tatap muka (luring) atau yang dikenal dengan blended learning.
Pada sesi kedua, Dosen IAIN Ponorogo ini menyampaikan tutorial pemanfaatan Google Classroom sebagai salah satu aplikasi management learning system. Para Bapak dan Ibu guru MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo ini sangat antusias mengikuti pelatihan. Mulai dari membuat kelas, mengunggah materi ajar, membuat tugas, membuat kuis, dan membuat soal ujian.
Kegiatan diakhiri dengan adanya pemberian kuis bagi para Bapak dan Ibu guru MA Al-Ishlah Bungkal. Dengan memanfaatkan kahoot Edi Irawan memberikan kuis terkait materi yang disampaikan. Para Bapak dan Ibu guru MA Al-Ishlah Bungkal sangat antusias dan serius dalam menjawab kuis. Peserta yang mendapatkan skor tertinggi diberikan hadiah.
Pada penutupan kegiatan, Drs. Qomari menyampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber dan seluruh peserta yang antusias mengikuti acara. Beliau sangat berharap kegiatan ini bisa ditindaklanjuti oleh Bapak dan Ibu guru MA Al-Ishlah Bungkal dengan menggunakannya pada pembelajaran.