Menghitung Selisih Hari, Bulan, dan Tahun Menggunakan Excel

Excel Mania | 17 September 2018. Microsoft Excel memiliki beragam fungsi yang terkadang kita saja yang tidak tahu cara menggunakannya. Termasuk halnya dengan fungsi untuk mencari selisih tanggal, bulan, atau tahun. Misalkan, suatu ketika ada data mahasiswa masuk per tanggal 1 September 2014, kemudian yang bersangkutan lulus pada tanggal 12 Oktober 2018, terkadang kita dibuat pusing jika harus mencari manual. Kalau yang dicari hanya satu dua orang saja tidak ada masalah. Tetapi jika yang dicari lebih dari sepuluh, seratus, atau bahkan seribu, tentu akan menjadi sebuah masalah. Berdasarkan hasil googling, ketemu rumus “DATEDIF” yang bisa digunakan untuk mencari selisih tanggal, bulan atau hari.

Gambar di atas adalah penggunaan fungsi datedif, lengkap dengan contoh-contohnya. Langkah pertama adalah ketikkan =DATEDIF(Alamat Sel Tanggal Awal; Alamat Sel Tanggal Awal; “KODE”). KODE disini diisi sesuai kebutuhan, D (Day) digunakan untuk mencari selisih tanggal, M (Month) digunakan untuk mencari selisih bulan, dan Y (Year) digunakan untuk mencari selisih tahun. Bahkan, keduanya bisa digabung untuk mencari selisih dalam …. tahun …. bulan dan ….hari. Apabila pembaca masih kesulitan, silahkan unduh file contonya di sini.

Referensi:

https://support.office.com/id-id/article/menghitung-perbedaan-antara-dua-tanggal-8235e7c9-b430-44ca-9425-46100a162f38

Tips Excel: Solusi Fungsi IF Berulang Lebih dari 8 Kali

Excel Mania | 17 September 2018. Suatu ketika, saya dipusingkan dengan rumus if yang bertingkat untuk menentukan nilai mahasiswa, masuk pada kategori A+, A, A-, dan seterusnya. Pasalnya, Excel hanya bisa menerima fungsi if sampai delapan kali saja. Sehingga untuk menentukan nilai dengan 15 tingkat akan tidak diproses oleh Excel.

Misalkan menggunakan fungsi IF, untuk menentukan nilai akhir dengan 15 stratifikasi di atas akan yang sangat panjang. “=IF(M14=”A+”,4, IF(M14=”A”,3.75, IF(M14=”A-“,3.5, IF(M14=”B+”,3.25, IF(M14=”B”,3, IF(M14=”B-“,2.75, IF(M14=”C+”,2.5, IF(M14=”C”,2.25, IF(M14=”C-“,2, IF(M14=”D+”,1.75, IF(M14=”D”,1.5, IF(M14=”D-“,1.25, IF(M14=”E+”,1, IF(M14=”E”,0.75, IF(M14=”E-“,0.5, IF(M14=”T”,0,””))))))))))))))))”, dan hasilnya tentu error.

Solusinya adalah, gunakan fungsi VLOOKUP. Prosedurnya adalah sebagai berikut.

Pertama, siapkan tabel referensi terlebih dahulu, urutkan dari nilai yang terendah sebagaimana contoh berikut.

Kedua, gunakan fungsi VLOOKUP dengan Approximate Match (TRUE). Ketikkan =VLOOKUP(Alamat Sel Yang Akan Dikonversi; Alamat Tabel Referensi;Urutan Data Pada Tabel Referensi;TRUE). Berikut adalah contoh hasil pemanfaatan VLOOKUP Approximate Match untuk menggantikan fungsi IF yang banyak.

Ketiga, tambahkan STRING ($) pada alamat tabel referensi, agar fungsi bisa langsung di drag hingga data terakhir. Sehingga konversi nilai akan berjalan dengan sekejap saja.

File contoh pemanfaatan VLOOKUP Approximate Match untuk konversi nilai dapat diunduh di sini.