Magang 1 Kelompok 83 Dimulai: 14 Mahasiswa Siap Menimba Ilmu di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo

Ponorogo, 29 Juli 2024 – SDIT Qurrota A’yun Ponorogo menjadi saksi pembukaan resmi Magang 1 mahasiswa kelompok 83 dari Program Studi PGMI IAIN Ponorogo. Acara ini berlangsung dengan meriah di aula kantor SDIT Qurrota A’yun pada pukul 13.00 WIB, dihadiri oleh 14 mahasiswa, kepala sekolah, guru pamong, dan dosen pembimbing yang siap mendukung perjalanan magang ini.

Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Wijiati, S.TP, S.Pd., selaku Kepala SDIT Qurrota A’yun, didampingi oleh Bapak Dr. Edi Irawan, M.Pd., Dosen Pembimbing Magang, dan Bapak Nanang Harianto, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Selain itu, tiga guru pamong dari SDIT Qurrota A’yun juga turut hadir untuk memberikan arahan dan dukungan.

Pembukaan acara dipandu oleh MC Rizky Dwi Septiani, dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Retyana Devita Nur Natazha. Sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Ketua Kelompok 83, Rindi Arinda Rentiani, Dosen Pembimbing, dan Kepala Sekolah, memberikan semangat dan motivasi bagi para peserta magang.

Magang ini berlangsung dari 29 Juli hingga 30 Agustus 2024, bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia profesi pendidikan. Para peserta diberi kesempatan untuk mengalami langsung kegiatan sekolah, menjalin networking dengan kepala sekolah dan tenaga pendidik, serta melatih kemampuan mandiri, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah.

Para mahasiswa kelompok 83, yang semuanya memiliki nama berawalan ‘R’, yaitu Radela Rasendriya Ratna Maya, Ratna Trisgia Silvi Maharani, Renata Puspita Dewi, Renita Ariyantika Putri, Reny Binti Saniatul Faizah, Retyana Devita Nur Natazha, Revi Rista Alianti, Ria Lulu’il Muzayanah, Rifky Setyo Hanifa, Rike Imas Pramisti, Rina Saniati, Rindi Arinda Rentiani, Riska Ayu Damayanti, dan Rizky Dwi Septiari, sangat antusias memulai perjalanan magang mereka. Diharapkan pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga dalam kehidupan perkuliahan dan karier mereka di masa depan.

Dengan semangat yang membara, para peserta magang diharapkan dapat menjalani program ini dengan fokus dan antusiasme tinggi, sehingga esensi dari kegiatan ini dapat tercapai sepenuhnya.

Kontributor: Rina Saniati dan Rindi Arinda Rentiani
Video Editor: Ria Lulu’il Muzayanah

Alhamdulillah, Akhirnya Mimpi itu Nyata

Bandung, 29 Mei 2024 | Puji syukur alhamdulillah, salah satu mimpi untuk mengenyam dan meraih gelar pendidikan tertinggi berhasil tertunaikan. Pagi itu, sekira pukul 09.00 WIB dilaksanakan ujian terbuka promosi doktor bertempat di Auditorium FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Ujian dibuka oleh Ketua Sidang, Dr. rer. Nat. Adi Rahmat M.Si. (Wakil Dekan FPMIPA UPI). Setelah itu, dilanjutkan pembacaan naskah pertanggungjawaban akademik oleh Prof. Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si. selaku Promotor.

Sesi selanjutnya adalah presentasi disertasi yang dilanjutkan dengan penyampaian pertanyaan, sanggahan, dan bantahan oleh para penguji, baik internal maupun eksternal. Bertindak sebagai penguji internal beliau Prof. Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si. (Promotor), Prof. Dr. H. Sufyani Prabawanto, M.Ed. (Copromotor), Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed., dan Dr. Elah Nurlaelah, M.Si.. Sementara itu, bertindak sebagai penguji eksternal Prof. Dr. Sugiman, M.Si. dari Universitas Negeri Yogyakarya. Namun demikian, Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed. berhalangan hadir, karena pada pagi itu juga, sekitar pukul 05.30 WIB, istri beliau wafat (semoga husnul khotimah).

Setelah menjawab semua pertanyaan dari para penguji, tibalah waktu yang sangat mendebarkan. Pasalnya, keputusan hasil rapat para penguji akan segera dibacakan. Perasaan tegang sempat terasa di benak, namun berusaha menenangkan diri, apa pun hasilnya, yang penting sudah berusaha untuk menyajikan yang terbaik dengan segenap kemampuan yang dimiliki.

Namun demikian, ketegangan berubah menjadi kebahagiaan tatkala pimpinan sidang menyebutkan bahwa dinyatakan Lulus dengan predikan Cumloud. Alhamdulillah, suatu capaian yang sesungguhnya di luar ekspektasi. Pasalnya untuk mencapai predikat tersebut, begitu banyak prasyarat yang harus dipenuhi.

Capaian ini tentu tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Pertama dan yang utama tentu dukungan, bimbingan, dan arahan serta segala bantuan yang diberikan oleh Promotor (Prof. Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si.) dan Copromotor (Prof. Dr. H. Sufyani Prabawanto, M.Ed.). Beliau berdua sangat banyak memberikan warna dalam perjalanan akademik sekaligus penyelesaian disertasi. Semoga beliau dan keluarga senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan yang berlimpah dari Allah Swt.

Foto bersama Promotor (Prof. Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si.) dan Copromotor (Prof. Dr. H. Sufyani Prabawanto, M.Ed.) sesaat setelah ujian terbuka

Selain kedua pembimbing, tentu tidak terlepas dari dukungan keluarga tercinta. Bapak, Ibu, Istri, dan kedua anak serta adik yang senantiasa memberikan dukungan lahir dan batin agar studi ini berjalan dengan lancar, dan bisa selesai dalam tiga tahun. Alhamdulillah, berhasil dinyatakan lulus kurang dari tiga tahun, tepatnya dua tahun delapan bulan.

Foto bersama keluarga tercinta sesaat setelah ujian terbuka

Keberhasilan ini tidak terlepas dari ilmu, teladan, dan inspirasi dari para Bapak/Ibu Dosen, khususnya para Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Selain itu, dukungan pimpinan dan segenap kolega di IAIN Ponorogo juga sangat membantu kelancaran proses studi ini.

Bersama Dekan FTIK, Kajur IPS, Kajur Tadris Matematika, dan Sekretaris LPM IAIN Ponorogo
Bersama Sahabat-sahabat Mahasiswa S3 Pendidikan Matematika UPI Angkatan Ganjil 2021
Bersama Sahabat-sahabat Mahasiswa S3 Pendidikan Matematika UPI

Terima kasih juga teruntuk teman-teman sahabat semuanya, baik yang hadir secara daring maupun luring. Khusus bagi teman-teman yang sedang menyelesaikan studi, semoga diberikan kemudahan dan segera menyusul.

Ucapan dari FPMIPA UPI, IAIN Ponorogo, FTIK, dan LPM IAIN Ponorogo

Sahabat semua, barangkali penasaran dengan naskah disertasi saya yang berjudul “Keterampilan Computational Thinking Mahasiswa Melalui Penerapan Desain Didaktis dengan Memanfaatkan Perangkat Lunak-R pada Mata Kuliah Statistika”, silakan kunjungi repository UPI di sini.

Berita yang terkait juga dapat di simak pada Website FPMIPA UPI dan FTIK IAIN Ponorogo.

Research Trends of Computational Thinking in Mathematics Learning: A Bibliometric Analysis from 2009 to 2023

Penelitian ini menyajikan gambaran komprehensif mengenai tren penelitian Computational Thinking (CT) dalam pembelajaran matematika pada tahun 2009 hingga tahun 2023. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini digunakan pendekatan bibliometrik untuk menganalisis pola sebaran publikasi pada CT dengan fokus pada kategori sebagai berikut: penelitian pembangunan, jurnal dan negara paling produktif, referensi yang paling banyak dikutip, jaringan topik, dan peta evolusi tematik.

Sebanyak 276 artikel yang diambil dari database Scopus dianalisis dan divisualisasikan melalui paket analisis Bibliometrix dari software R dan VOSviewer. Temuan menunjukkan bahwa sejak tahun 2009, CT menjadi subjek penelitian pembelajaran matematika yang mengalami pertumbuhan signifikan sejak tahun 2013. Dari segi total publikasi di CT, Education and Information Technologies menyumbang jurnal paling produktif, dan Amerika Serikat menduduki peringkat pertama di antara semua negara. Artikel CT muncul sebagai sumber yang paling banyak dirujuk. Selain itu, topik umum jaringan dengan CT adalah integrasi CT dengan pemrograman, STEM, dan pengkodean. Hasil ini dianalisis lebih lanjut dengan peta evolusi tematik yang menunjukkan penelitian CT dalam pendidikan STEM, termasuk matematika, menunjukkan prospek yang menjanjikan untuk pengembangan di masa depan.

Artikel ini telah terbit pada Jurnal Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, jurnal yang terindeks pada Scopus Q2. Artikel dengan DOI 10.29333/ejmste/14343 dapat diakses melalui tautan ini.

Selamat membaca, semoga bermanfaat.

Advancing Computational Thinking in Mathematics Education: a Systematic Review of Indonesian Research Landscape

Computational Thinking (CT) telah muncul sebagai keterampilan penting dan mendasar pada abad ke-21. Oleh karenanya, menarik perhatian para peneliti, termasuk para peneliti di bidang pendidikan matematika khususnya di Indonesia. Penelitian ini berupaya mengidentifikasi dan menganalisis tren, tema, fokus, dan temuan penelitian tentang CT melalui matematika pembelajaran di Indonesia. Tinjauan Pustaka Sistematis (SLR) ini dilakukan terhadap artikel yang terindeks pada database Scopus. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software Bibliometrix dan NVivo 14 Plus.

Temuan ini mengungkapkan peningkatan yang signifikan dalam penelitian tentang CT di pendidikan matematika dari peneliti Indonesia selama dua tahun terakhir, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5,74%. Lanskap publikasi ini melibatkan kontribusi dari 39 penulis yang berafiliasi dengan 16 perguruan tinggi di Indonesia. Para peneliti telah menyelidiki beragam tema, termasuk analisis keterampilan CT prestasi, pengembangan model dan media pembelajaran berorientasi CT, dan pembuatan alat penilaian untuk mengukur keterampilan CT.

Temuan ini menggarisbawahi relevansi luas CT dalam bidang pendidikan matematika. Sebagai yang sedang berkembang bidang studi, banyak aspek CT tetap terbuka untuk penelitian lebih lanjut, pengembangan, dan eksplorasi, khususnya yang berkaitan dengan matematika. Untuk meningkatkan dampak dan implementasi Computational Thinking (CT) dalam konteksnya pendidikan Indonesia, penelitian di masa depan mungkin mempertimbangkan untuk melakukan investigasi inovatif
pendekatan pedagogi, menilai dampak jangka panjang dari intervensi CT, dan mengeksplorasi potensi integrasi CT di berbagai tingkat pendidikan.

Artikel ini telah dipublikasikan oleh Jurnal JTAM (Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika), jurnal nasional terakreditasi Sinta 2. Artikel lebih lengkap dapat diakses melalui tautan ini.

Modul Ajar Statistika Deskriptif Berbantuan R

Berikut ini adalah modul ajar pada mata kuliah statistika dasar dalam bentuk flipbook. Pada modul ini, proses pembelajaran statistika deskripstif dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak R yang tersedia di Google Colab. Karenanya, mahasiswa tidak perlu melakukan instalasi R atau juga RStudio terlebih dahulu. Modul yang sengaja disusun untuk mengembangkan kemampuan computational thinking mahasiswa ini telah mendapatkan pengakuan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa hak cipta dari Kemenkumham.

Pendahuluan

Untuk melihat tampilan modul lebih besar, silakan klik titik tiga di pojok kanan bawah, lalu silakan pilih Fullscreen

Modul Perteman 1

Modul Pertemuan 2

Modul Pertemuan 3

Modul Pertemuan 4

Modul Pertemuan 5

Suplemen Modul Ajar

Penutup

Peran Matematika di Era Revolusi Industri 4.0

Peran Matematika di Era Revolusi Industri 4.0 oleh nawariide

Salindia di atas disampaikan pada Seminar “MATHESIS” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Tadris Matematika IAIN Ponorogo pada hari Sabtu tanggal 11 November 2023 dengan tema “Inovasi Peran Matematika dalam Kontribusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Meningkatkan Kreativitas di Era Industri 4.0 dan Society 5.0”.

Trends in Research on Interconnection of Mathematics and Computational Thinking

Setelah menunggu hampir dua tahun, artikel ini merupakan artikel pertama saya yang mengupas tentang computational thinking–sejak ketertarikan saya terhadap tema ini pada tahun 2021–sekaligus artikel pertama yang terbit di AIP Conference Proceeding. Computational thinking menjadi salah satu tema penelitian penelitian yang sedang naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Artikel ini mengupas bagaimana trend penelitian yang mengaitkan antara matematika dan computational thinking.

Artikel ini sebelumnya pernah saya presentasikan di International Conference on Innovation in Education (ICoIE 3) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Padang pada tanggal 20-21 November 2021. Seolah ingin menjadi kado terindah dihari ulang tahun kemerdekaan RI, artikel terbit tepat pada tanggal 17 Agustus 2023. Namun karena kebijakan penerbit, artikel ini tidak dapat diunduh secara langsung. Bagi sahabat yang tertarik dengan artikel ini dan menginginkan full paper, bisa menghubungi saya melalui email.

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Evaluasi Pelatihan Menggunakan Model CIPP

CIPP merupakan akronim dari context, input, process, dan product. CIPP merupakan salah satu model untuk evaluasi program, yang dikembangkan oleh Stufflebeam (1971). Selain untuk evaluasi program pendidikan atau pelatihan, CIPP juga bisa digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat. Artikel yang terbit di jurnal Transformasi ini mengupas hasil evaluasi pelatihan pemanfaatan Asc Timetable menggunakan model evaluasi CIPP. Jika tertarik lebih lanjut tentang artikel ini, silakan kunjungi langsung di sini.

Pengembangan Multimedia Interaktif Menggunakan Scratch

Tulisan pertama yang terbit di AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika pada tahun 2023. Artikel ini mengulas tentang potensi pemanfaatan Scratch untuk menjadi salah satu media pembelajaran matematika sebagaimana telah saya ulas sebelumnya di sini.

Scratch merupakan salah satu bahasa pemrograman visual berbasis blok yang sering dikembangkan oleh MIT. Scratch ditujukan terutama untuk anak-anak sebagai alat pendidikan, dengan target audiens berusia 8 hingga 16 tahun. Pengguna di situs tersebut, yang disebut Scratchers, dapat membuat proyek di situs web menggunakan blok antarmuka.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4D. Ada empat tahapan yang dilkakukan pada penelitian ini, yaitu: define, design, develop, dan disseminate. Pembuktian validitas dilakukan dengan menggunakan indeks Aiken dengan melibatkan lima ahli judgement.

Ternyata Scratch yang memiliki fungsi utama untuk membuat game dan animasi, juga dapat dimanfaatkan untuk membuat media pembelajaran interaktif. Media pembelajaran interaktif pada materi persamaan kuadrat yang dikembangkan menggunakan Scratch memiliki kualitas yang sangat baik, baik dari aspek aspek desain pembelajaran, aspek rekayasa, maupun komunikasi visual.

Jika anda penasaran dengan hasil lebih lengkap, silakan simak artikelnya di sini

Deteksi Miskonsepsi di Era Pandemi

Alhamdulillah, salah satu tulisan sederhana tentang upaya mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi ditengah pandemi Covid-19 telah terbit. Pandemi ternyata memaksa kita untuk lebih kreatif dalam menghadapi tantangan yang ada dalam dunia pendidikan. Buku ini merupakan refleksi sebuah penelitian pengembangan, yang berupaya mengembangkan instrumen untuk mendeteksi terjadinya miskonsepsi pada materi matematika dasar, yang disuguhkan secara online. Identifikasi terjadinya miskonsepsi dapat dilakukan secara online dan mandiri. Buku ini mengupas teknis pengembangan instrumen dan contoh-contohnya. Jika anda tertarik dengan buku ini, silakan akses di sini.

Mempertahankan yang Ada Merupakan Tantangan Berat

Ponorogo, 9 Desember 2021. Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Ponorogo, untuk pertama kalinya menyelenggarakan IAIN Ponorogo Award 2021. Ajang untuk memberikan apresiasi bagi dosen, tendik, lembaga dan unit kerja di lingkungan IAIN Ponorogo. Kegiatan tersebut memberikan penghargaan terhadap 12 jenis kategori dengan total 60-an penerima penghargaan.

Salah satu kategori apresiasi tersebut adalah Dosen Terbaik Bidang Pendidikan dan Pengajaran. Penentuan pemenang didasarkan pada hasil evaluasi dosen oleh mahasiswa (EDOM). EDOM merupakan bentuk evaluasi pengajaran dosen oleh mahasiswa. Peneliaian ini mencakup aspek kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Masing-masing kompetensi ditutunkan dalam beberapa indikator yang lebih rinci. Perincian disesuaikan dengan kebijakan, tuntutan akreditasi, dan perkembangan zaman. Para mahasiswa diberikan kesempatan untuk memberikan penilaian dengan skala likert 1-5. Skor 1 jika menurut mahasiswa buruk atau sangat kurang dan skor 5 jika sangat baik.

Hasil penilaian tertinggi memang memiliki dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, para penilai memberikan nilai secara objektif sesuai dengan standar yang ada. Kedua, para penilai terlalu murah memberikan nilai sehingga jumlahnya lebih banyak. Terlepas dari itu semua, saya yakin bahwa mahasiswa sebagai “agent of control”, dengan idealisme-nya tentu akan memberikan penilaian yang objektif. Pasalnya pemberian penilaian juga tidak berdampak pada nilai akademik seorang mahasiswa. Dosen pun tidak memiliki akses hasil penilaian mahasiswa. Oleh karena itu–menurut saya–tidak ada unsur tekanan sehingga mahasiswa memberikan nilai secara jujur dan objektif.

Salah satu kategori tersebut menempatkan saya menjadi Dosen Terbaik Bidang Pendidikan dan Pengajaran Prodi Tadris IPA. Tentu terbaik di sini bukan terbaik dari aspek segalanya. Saya pun menyadari masih banyak sekali kekurangan yang ada pada diri saya. Namun demikian, tetap bersyukur semoga hasil ini bisa menjadi pemantik untuk senantiasa berinovasi dalam mengajar sehingga lebih baik lagi pada tahun yang akan datang.

Sekali lagi terima kasih pada para mahasiswa atas penilaiannya, semoga bisa meningkatkan pada semester-semester berikutnya. Saya sangat sadar bahwa sekalu PNS, tugas kita adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Oleh karena itu, sebagai Dosen, maka tugas saya adalah bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik bagi para mahasiswa. Prinsip saya, “Kepuasan Anda adalah tujuan kami”. Meskipun terkadang untuk membuat pelanggan “puas” kita sampai lemas.

Kehadiran pandemi memaksa kita menjadi lemas dalam melayani mahasiswa. Awal-awal memang terasa begitu. Harus menyiapkan materi, berkali-kali membuat rekaman, mengedit video, merender video, membuat tugas, koreksi tugas, membuat kuis, koreksi kuis, membuat soal, dan koreksi soal. Hingga bekerja tidak cukup 8 jam per hari–sesuai tuntutan kerja PNS–saja. Bekerja hingga jam 01.00 WIB bahkan terkadang sampai 02.00 WIB adalah hal yang biasa. Semua saya lakukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para mahasiswa.

Penghargaan ini menjadi tambahan amunisi dan semangat untuk belajar dan berinovasi lagi agar ke depannya semakin lebih baik lagi, lagi, dan lagi. Hasil ini belum seberapa, masih banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dikemudian hari. Semoga kedepan bisa semakin baik dan semakin bermanfaat. Amin.

Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian Pengembangan

Sumber: Google Book

Alhamdulillah buku dengan judul “Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian Pengembangan” telah terbit. Buku ini merupakan buah dari refleksi penulis yang telah mendapatkan hibah penelitian pengembangan dari Kemenristekdikti (sekarang Kemendikbud). Buku ini mengupas tentang pentingya penelitia pengembangan, berbagai model penelitian pengembangan, dan contoh proposal penelitian pengembangan yang telah berhasil didanai. Buku yang diterbitkan oleh Deepublish ini memiliki tebal 148 halaman.

Buku ini hadir secara khusus untuk memberikan inspirasi bagi para mahasiswa, dosen muda, dan para peneliti pemula pada khususnya, untuk segera membumikan ide-ide kreatifnya, segera mengadakan berbagai penelitian. Salah satunya adalah penelitian pengembangan yang memang secara khusus diprioritaskan untuk memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang ada.

Buku ini dilengkapi dengan kajian teoretis, untuk menambah wawasan pembaca tentang penelitian pengembangan, utamanya di bidang pendidikan. Selain itu, pembaca juga disuguhkan dengan contoh-contoh konkret bagaimana menemukan ide dan menyusunnya dalam sebuah proposal penelitian. Kemudian, segera dilakukan pengembangan berbagai hal dan berakhir pada terpublikasikannya pada berbagai sarana publikasi ilmiah seperti prosiding, buku, dan atau jurnal. Buku Kiat sukses meraih hibah penelitian pengembangan ini diterbitkan oleh penerbit Deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Selamat membaca. Semoga bermanfaat.

Arah Baru Pembelajaran di Era Konormalan Baru

Hingga bulan September 2020, wabah Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Justru menunjukkan tren yang semakin meningkat. Bahkan, tercatat pada tanggal 19 September 2020 menyentuh angka penambahan yang mencapai 4.168 tambahan kasus baru (Kompas.com). Seluruh kota besar di Indonesia telah menunjukkan kasus positif Covid-19.

Tren penyebaran Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, tentu berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Baik pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi. Tri dharma perguruan dipaksa Covid-19 harus berubah, beradaptasi, dan bertransformasi. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian harus dibawa ke dunia maya, menggunakan berbagai platform yang juga mulai menjamur.

Dampak Covid-19 sangat terasa pada bidang pembelajaran. Pembelajaran yang semua dilaksanakan secara luring (luar jaringan) atau blended learning, harus dilakukan secara daring (dalam jaringan). Demikian juga pada pendidikan tinggi, pembelajaran harus dilaksanakan secara online. Penetapan pelaksanaan pembelajaran daring pada semester ganjil tahun akademik 2020/2021 dilakukan melalui keputusan bersama Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan.

Lantas bagaimana sebaiknya pembelajaran daring pada perguruan tinggi dilakukan? Silakan simak catatan sederhana saya yang berupaya mengulas pembelajaran daring di era pola hidup baru (new normal) pada perguruan tinggi yang tertuang dalam buku antologi dengan judul “Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi: Transformasi, Adaptasi, dan Metamorfosis Menyongsong New Normal”. Dapatkan buku lengkap di sini. Apabila para pengunjung cerdik cendekia semua berkenan mengutip tulisan saya, silakan klik di sini.

Selamat membaca. Semoga bermanfaat.

Development of an online mathematical misconception instrument

Tulisan kedua yang terbit di Journal of Physics: Conference Series ini tergolong cepat. Setelah sebelumnya sudah di diseminasikan pada The 2nd International Seminar on Applied Mathematics and Mathematics Education (2nd ISAMME) 2020 5 August 2020, Cimahi, Indonesia.

Miskonsepsi merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi dalam bidang ilmu pengetahuan, termasuk matematika. Untuk mencari solusi, perlu dilakukan diagnosa terhadap miskonsepsi pada konsep dasar matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen tes miskonsepsi diagnostik online.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Ada lima tahapan penelitian, yaitu: menganalisis, merancang, mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi. Pembuktian validitas dilakukan dengan menggunakan indeks Aiken dengan melibatkan lima ahli judgement.

Hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas isi yang tinggi. Begitu juga dengan hasil uji coba instrumen menunjukkan bahwa instrumen yang dikembangkan valid dan reliabel. Hasil ini menunjukkan bahwa instrumen yang dikembangkan dapat digunakan untuk tes diagnostik miskonsepsi konsep dasar matematika. Instrumen tersebut dapat digunakan untuk mendiagnosis miskonsepsi di kalangan siswa, siswa, guru dan masyarakat lainnya.

Silakan simak artikel lebih lengkap di sini

Study in statistics: motivation, independence, and learning achievement

Setelah menunggu selama hampir satu tahun, artikel ini telah terbit di Journal of Physics: Conference SeriesVolume 1613. Artikel sederhana yang mengupas tentang motivasi, kemandirian, dan prestasi belajar statistika ini sebelumnya sudah dipresentasikan pada Ahmad Dahlan International Conference on Mathematics and Mathematics Education (ADINTERCOMME) yang dilaksanakan pada tanggal 8-9 November 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan kombinasi blended learning dan problem based learning dalam meningkatkan motivasi, kemandirian, dan prestasi belajar statistika mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang dilakukan pada mahasiswa IAIN Ponorogo. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes hasil belajar, tes kemandirian belajar, dan angket motivasi belajar. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan MANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Bonferroni. Hasil uji MANOVA diperoleh signifikansi sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi blended learning dan problem based learning lebih efektif dalam meningkatkan motivasi belajar, kemandirian, dan prestasi belajar statistika dibandingkan blended learning dan problem based learning.

Secara spesifik metode kombinasi lebih efektif dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa daripada blended learning dan problem based learning. Pada aspek peningkatan kemandirian belajar mahasiswa, metode kombinasi memiliki efektivitas yang sama dengan pembelajaran berbasis masalah. Keduanya lebih efektif dalam meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa daripada blended learning. Sedangkan pada aspek prestasi belajar metode kombinasi lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar statistika mahasiswa dibandingkan dengan blended learning dan problem based learning.

Pengunjung budiman dapat unduh artikel lengkap di sini. Selamat membaca. Semoga bermanfaat.

Menyambut Society 5.0 Melalui Blended Learning

Alhamdulillah, satu lagi tulisan yang berawal dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah terbit pada jurnal terakreditasi Sinta 3. Artikel yang telah terbit ini bercerita tentang pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan blended learning. Hadirnya revolusi industri 4.0 dan society 5.0 menjadi inspirasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk mempersiapkan sejak dini, agar para guru dan siswa tidak mampu bersaing dan menangkap peluang di masa yang akan datang.

Pendekatan yang digunakan pada kegiatan ini adalah participatory action research (PAR) dengan subjek dampingan yang menjadi mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Madrasah Aliyah Al-Ishlah Bungkal, Ponorogo. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu identifikasi masalah, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi pelaksanaan.

Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah pemahaman peserta yang tinggi terhadap materi yang disajikan, baik tentang revolusi industri 4.0, society 5.0, dan blended learning serta keterampilan peserta dalam menggunakan Google Classroom dalam pembelajaran. Indikator lain keberhasilan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah hasil evaluasi peserta terhadap pelaksanaan kegiatan. Sebagian besar peserta menyatakan bahwa kegiatan sangat baik, baik pada aspek sistematika materi, kesesuaian materi, alokasi waktu setiap materi, cara penyampaian materi, kesempatan mengajukan pertanyaan, interaksi narasumber dengan peserta seminar, kualitas materi yang disampaikan, relevansi materi dengan kebutuhan, maupun kemenarikan materi yang disampaikan.

Silakan baca artikel lebih lengkap di sini.
DOI: http://dx.doi.org/10.30651/aks.v4i2.3499
Selamat membaca. Semoga bermanfaat.