Deteksi Miskonsepsi di Era Pandemi

Alhamdulillah, salah satu tulisan sederhana tentang upaya mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi ditengah pandemi Covid-19 telah terbit. Pandemi ternyata memaksa kita untuk lebih kreatif dalam menghadapi tantangan yang ada dalam dunia pendidikan. Buku ini merupakan refleksi sebuah penelitian pengembangan, yang berupaya mengembangkan instrumen untuk mendeteksi terjadinya miskonsepsi pada materi matematika dasar, yang disuguhkan secara online. Identifikasi terjadinya miskonsepsi dapat dilakukan secara online dan mandiri. Buku ini mengupas teknis pengembangan instrumen dan contoh-contohnya. Jika anda tertarik dengan buku ini, silakan akses di sini.

Mempertahankan yang Ada Merupakan Tantangan Berat

Ponorogo, 9 Desember 2021. Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Ponorogo, untuk pertama kalinya menyelenggarakan IAIN Ponorogo Award 2021. Ajang untuk memberikan apresiasi bagi dosen, tendik, lembaga dan unit kerja di lingkungan IAIN Ponorogo. Kegiatan tersebut memberikan penghargaan terhadap 12 jenis kategori dengan total 60-an penerima penghargaan.

Salah satu kategori apresiasi tersebut adalah Dosen Terbaik Bidang Pendidikan dan Pengajaran. Penentuan pemenang didasarkan pada hasil evaluasi dosen oleh mahasiswa (EDOM). EDOM merupakan bentuk evaluasi pengajaran dosen oleh mahasiswa. Peneliaian ini mencakup aspek kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Masing-masing kompetensi ditutunkan dalam beberapa indikator yang lebih rinci. Perincian disesuaikan dengan kebijakan, tuntutan akreditasi, dan perkembangan zaman. Para mahasiswa diberikan kesempatan untuk memberikan penilaian dengan skala likert 1-5. Skor 1 jika menurut mahasiswa buruk atau sangat kurang dan skor 5 jika sangat baik.

Hasil penilaian tertinggi memang memiliki dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, para penilai memberikan nilai secara objektif sesuai dengan standar yang ada. Kedua, para penilai terlalu murah memberikan nilai sehingga jumlahnya lebih banyak. Terlepas dari itu semua, saya yakin bahwa mahasiswa sebagai “agent of control”, dengan idealisme-nya tentu akan memberikan penilaian yang objektif. Pasalnya pemberian penilaian juga tidak berdampak pada nilai akademik seorang mahasiswa. Dosen pun tidak memiliki akses hasil penilaian mahasiswa. Oleh karena itu–menurut saya–tidak ada unsur tekanan sehingga mahasiswa memberikan nilai secara jujur dan objektif.

Salah satu kategori tersebut menempatkan saya menjadi Dosen Terbaik Bidang Pendidikan dan Pengajaran Prodi Tadris IPA. Tentu terbaik di sini bukan terbaik dari aspek segalanya. Saya pun menyadari masih banyak sekali kekurangan yang ada pada diri saya. Namun demikian, tetap bersyukur semoga hasil ini bisa menjadi pemantik untuk senantiasa berinovasi dalam mengajar sehingga lebih baik lagi pada tahun yang akan datang.

Sekali lagi terima kasih pada para mahasiswa atas penilaiannya, semoga bisa meningkatkan pada semester-semester berikutnya. Saya sangat sadar bahwa sekalu PNS, tugas kita adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Oleh karena itu, sebagai Dosen, maka tugas saya adalah bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik bagi para mahasiswa. Prinsip saya, “Kepuasan Anda adalah tujuan kami”. Meskipun terkadang untuk membuat pelanggan “puas” kita sampai lemas.

Kehadiran pandemi memaksa kita menjadi lemas dalam melayani mahasiswa. Awal-awal memang terasa begitu. Harus menyiapkan materi, berkali-kali membuat rekaman, mengedit video, merender video, membuat tugas, koreksi tugas, membuat kuis, koreksi kuis, membuat soal, dan koreksi soal. Hingga bekerja tidak cukup 8 jam per hari–sesuai tuntutan kerja PNS–saja. Bekerja hingga jam 01.00 WIB bahkan terkadang sampai 02.00 WIB adalah hal yang biasa. Semua saya lakukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para mahasiswa.

Penghargaan ini menjadi tambahan amunisi dan semangat untuk belajar dan berinovasi lagi agar ke depannya semakin lebih baik lagi, lagi, dan lagi. Hasil ini belum seberapa, masih banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dikemudian hari. Semoga kedepan bisa semakin baik dan semakin bermanfaat. Amin.

Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian Pengembangan

Sumber: Google Book

Alhamdulillah buku dengan judul “Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian Pengembangan” telah terbit. Buku ini merupakan buah dari refleksi penulis yang telah mendapatkan hibah penelitian pengembangan dari Kemenristekdikti (sekarang Kemendikbud). Buku ini mengupas tentang pentingya penelitia pengembangan, berbagai model penelitian pengembangan, dan contoh proposal penelitian pengembangan yang telah berhasil didanai. Buku yang diterbitkan oleh Deepublish ini memiliki tebal 148 halaman.

Buku ini hadir secara khusus untuk memberikan inspirasi bagi para mahasiswa, dosen muda, dan para peneliti pemula pada khususnya, untuk segera membumikan ide-ide kreatifnya, segera mengadakan berbagai penelitian. Salah satunya adalah penelitian pengembangan yang memang secara khusus diprioritaskan untuk memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang ada.

Buku ini dilengkapi dengan kajian teoretis, untuk menambah wawasan pembaca tentang penelitian pengembangan, utamanya di bidang pendidikan. Selain itu, pembaca juga disuguhkan dengan contoh-contoh konkret bagaimana menemukan ide dan menyusunnya dalam sebuah proposal penelitian. Kemudian, segera dilakukan pengembangan berbagai hal dan berakhir pada terpublikasikannya pada berbagai sarana publikasi ilmiah seperti prosiding, buku, dan atau jurnal. Buku Kiat sukses meraih hibah penelitian pengembangan ini diterbitkan oleh penerbit Deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Selamat membaca. Semoga bermanfaat.